Sabtu, 26 Juli 2014

Kumat, 25 Juli 2014

"Kutipan Ceramah Jum'at"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga berkah dan rahmat senantiasa terlimpah kepada kita semua, hamba-hamba Allah SWT yang selalu mencari jalan menuju kemenangan dan kebahagiaan. Aamiin :)

Ramadhan nampaknya akan benar-benar berakhir. Tersisa satu atau dua hari lagi kita masih tidak tahu. Namun yang pasti Ramadhan akan meninggalkan kita semua. Dan masih belum tahu juga, apakah kita akan kembali bertemu Ramadhan di tahun depan. Hanya Allah SWT yang tahu. Di akhir Ramadhan ini, kita harus melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Banyak orang dewasa kini menganggap bahwa akhir Ramadhan adalah sebuah kebahagiaan. Ya memang tidak salah jika di hari Raya nanti kita memang harus berbahagia. Namun yang dimaksut adalah mengapa di akhir Ramadhan ini kita tidak meningkatkan ibadah serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sudah saya katakan bahwa kita masih belum pasti untuk bertemu Ramadhan tahun depan. Yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang sangat sibuk mempersiapkan diri demi menyambut hari Raya Idul Fitri. Sibuk sendiri dengan hiruk-pikuk gemerlapnya berbelanja, berbenah rumah, bersenang-senang,dll yang membuat kita lupa dengan ibadah kita. Kita harus lihat bagaimana di zaman sahabat nabi. Ketika akan berakhirnya Ramadhan, para sahabat nabi sangat sedih dan takut. Mereka malah meningkatkan amal ibadah mereka di akhir Ramadhan. Semoga kita dapat meniru segala kebaikan yang diajarkan kepada kita. Dan mengapa kita harus bersedih ??

- Karena dengan berakhirnya bulan Ramadhan, akan berakhir pula fadilah atau keutamaan yang ada di bulan Ramadhan.

- Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, sedihlah kita jika kita belum mendapat ampunan dari Allah SWT. Sungguh sangat merugi dan celaka orang-orang yang tidak mendapat ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW pun juga ikut bersedih jika ada umatnya yang tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.

- Dan ada 5 malam yang mustajabah, yaitu

  • Malam Nisyfu Sya'ban
  • Malam awal Rajab
  • Malam Jum'at
  • Malam Idul Fitri
  • Malam Idul Adha
Alhamdulillah, sekian yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Sahrun Mubarok
Al-Muchlisin

Jumat, 25 Juli 2014

Kultum Subuh, 25 Juli 2014

"BULAN TERKABULNYA DOA"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semakin hari semakin dekat dengan akhir Ramadhan, semoga bulan penuh berkah ini memberikan berkah dan rahmatNya kepada kita semua yang beriman kepada Allah SWT. Aamiin :)

Alhamdulillah saya dapat merangkum sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat bagi pengetahuan kita atau dapat kita terapkan sehari-hari. Yaitu tentang Doa.

Doa merupakan suatu ibadah yang secara langsung menghadap dan berinteraksi dengan Allah SWT. Kita dapat mencurahkan segala isi hati kita lewat doa. Karena doa adalah senjata utama bagi kita. Di dalam berdoa, kita dapat meminta segala sesuatu yang kita inginkan kepada Allah SWT. Tapi Allah maha tahu atas segala apa yang kita lakukan dan kita pikirkan. Wallahualam. Namun, ada beberapa waktu jika kita memanjatkan doa yang inshaAllah akan terkabul, yaitu.

- Doa orang berpuasa ketika berbuka puasa. Dalam hal ini tidak hanya puasa wajib saja yang dimaksud, melainkan puasa sunnah pun juga termasuk. Ada hadits yang membuktikannya. Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka  tidaklah tertolak". (HR. Ibnu Majah no.1753)

- Pada malam lailatul qadar, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar jatuhnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan di malam-malam ganjil. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun makaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS Al-Qadr ayat 3-5)

- Pada sepertiga malam, Hadits yang menguatkan adalah Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni. Sungguh sangat beruntung bagi kita yang dapat menegakkan ibadah dan menghadap kepada Allah SWT di sepertiga malam terakhir.

Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :

- Kita berdoa ikhlas karena Allah SWT
- Makanan yang kita makan dan pakaian yang kita pakai adalah halal
- Amar Ma'ruf Nahi Munkar
- Tidak meminta kepada sesuatu yang tidak baik.
- Dll.

Semoga bermanfaat sedikit ilmu yang bisa saya tuliskan. :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Suharmaji
Al-Muchlisin






Kamis, 24 Juli 2014

Kultum Subuh, 24 Juli 2104

"BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR'AN"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Antara sedikit atau banyaknya orang kita tidak tahu. Yaitu orang-orang yang merasakan kesedihan karena bulan yang penuh berkah ini akan berakhir. Dimana banyak sekali kesempatan bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang mempunyai rasa sedih dengan akan berakhirnya Ramadhan ini. Dan di dalam kesedihan kita akan terselip rasa kemenangan yang berujung pada harinya. Yang membuat kita tersenyum dalam pejam mata dan berharap akan memeluk bulan suci tahun depan. Aamiin :)

Alhamdulillah, saya berhasil merangkum apa yang saya dengar dan saya pahami ketika subuh tadi. Sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat dalam kehidupa kita yang sedang bergelut ini. Yakni mengenai bagaimana kita berinteraksi dan lebih mendekatkan diri dengan Al-Qur'an.

1. Tadabbur, yang artinya merenungi. Merupakan suatu kewajiba bagi kita selain membacanya dengan penuh hikmat, kita juga harus merenungi atau memahami isi dan makna yang tertera di dalam Al-Qur'an. Agar kita dapat tahu dan memahami tentang segala ilmu yang tak terbatas di dalamnya yang sangat bermanfaat dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun di akhirat. 

2. Tazakkur, yang artinya mengingat atau mempelajari. Dalam bulan suci ini banyak kita lihat di televisi acara-acara yang mensyiarkan Al-Qur'an. Yaitu para Hafidz Qur'an, para penghafal Al-Qur'an yang usianya masih kecil-kecil dan jauh di bawah kita. Namun mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk mempelajari dan mendalami Al-Qur'an. Kita harus seperti itu juga, tidak ada kata terlambat. 

3. Al-Istihadat, yang maksutnya adalah bagaimana tata cara atau sopan santun kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Derajat Al-Qur'an sangatlah tinggi, kita harus menjaga dan merawatnya dengan sangat baik. Ketika kita akan membacanya hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu agar seluruh jiwa dan raga kita suci. Lalu bacalah ta'awudz dan kemudian bacalah basmalah.

4. Al-Ijtimak wal inshof, yang mempnuyai arti menyimak atau mendengarkan. Sebagaimana sering kita dengar ayat Allah dalam Al-Qur'an, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapat rahmat"  yang terdapat dalam surat Al-A'raf ayat 204. Tentunya kita semua ingin mendapatkan rahmatNya, maka kita harus mendengarkan dengan baik dan memperhatikan dengan tenang.

5. Tartiil, Ketika kita membaca Al-Qur'an kita harus membacanya dengan pelan-pelan, tidak tergesa-gesa dan penuh penghayatan. Karena jika kita membaca dengan tergesa-gesa dan cenderung menimbulkan kesalahan membaca, maka maknanya sudah berubah walau satu huruf.

6. Kembali kepada yang berilmu, maksutnya adalah ketika kita membaca da mempelajari Al-Qur'an kita harus tetap istiqomah untuk mempelajarinya serta membacanya dan tetap belajar kepada guru-guru kita tentang Al-Qur'an beserta isi dan kandungannya. 

Alhamdulillah, setelah saya dengarkan sebuah kultum dari muwajih pagi tadi. apa yang dapat saya tuliskan dan saya sampaikan ini bermanfaat bagi saya secara pribadi dan bagi seluruh saudaraku pada umumnya di kehidupan sehari-hari kita. :)

Sekian. Ihdinasshiraatal Mustaqiim.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Zainul Malik
Al-Muchlisin

Rabu, 23 Juli 2014

Kultum Subuh, 23 Juli 2014

"KEUTAMAAN QIYAMULLAIL"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Kian dekat menuju hari kemenangan yang sungguh luar biasa nikmatnya. Segenap keberkahan dan kerahmatan yang disuratkan dalam kitab suciMu. Mejadikan kami hamba-hambaMu yang selalu mencari kemenangan itu. Semoga kami mendapatkannya. Aamiin :)

Sudah pasti Allah SWT sangat menyukai hamba-hambanya yang menegakkan salat di tengah malam. Ia mampu bangun dari tidurnya yang nyenyak demi menghadap kepada Allah SWT dan mengharap Ridha-Nya. Namun hanya orang-orang tertentu yang bisa menegakkan QiyamulLail. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang mempunyai keinginan kuat dan memahami makna QiyamulLail. Sungguh sangat beruntung orang-orang yang mampu menegakkan QiymaulLail dalam hidupnya.


Berikut adalah beberapa Keutamaan QiyamulLail :

- Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS.Al-Isra-79)

- QiyamulLail adalah salat sunnah yang paling utama setelah salat fardhu. Dari Abu Hurairah ra beliau berkata, telah bersabda Rasululllah SAW : "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah, Muharram. Dan seutama-utama salat setelah salat wajib adalah salat malam (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasaa'i dan Ibnu Khuzaimah)

- Supaya bisa bangun malam dan melaksanakan ibadah malam, berdoalah sebelum tidur seperti Rasulullah SAW yaitu baca doa sebelum tidur, lalu ayat kursi, kemudian baca surat al-ikhlas, al-falaq, dan an-naas. Karena manusia yang bangunnya telat ialah dikarenakan telinganya dikencingi oleh syetan. Naudzubillah..

- Orang-orang yang menegakkan QiyamulLail akan dibukakan pintu surga oleh Allah SWT. Sebagaimana yang tersurat dalam QS.Adz-Zaariyat ayat 15-18. "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, bahkan dahulu mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

Tentunya masih banyak keutamaan-keutamaan yang lainnya. Semoga kita semua sadar betapa terbukanya Allah SWT kepada kita semua. Tentang bagaimana kita mencintai AgamaNya dan Menjalakan sepenuh hati apa yang diperintahkanNya. Subhanallah..

Semoga bermanfaat :)
Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust.Marwanta
Al-Muchlisin

Selasa, 22 Juli 2014

Kultum Subuh, 22 Juli 2014

"KEUTAMAAN SEDEKAH"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Berikanlah rahmat dan berkah RamadhanMu bagi kami Ya Allah .. Aamiin.
Itulah doa kami selalu di bulan suci ini :)

Alhamdulillah sudah memasuki puasa yang ke 25. Kali ini tema kultum yaitu tentang keutamaan bersedekah. Tetapi sebelum saya jabarkan, kembali lagi saya mengingatkan akan sedekah wajib di bulan suci ini. Yaitu zakat fitrah. Zakat yang senantiasa kita tunaikan setiap tahun di bulan Ramadhan dengan beras sebanyak 2,5kg pada umumnya. Namun dengan tujuan berhati-hati sebaiknya dilebihkan saja, agar tidak kurang. Karena kalau kurang zakat kita akan tidak sah. Semoga kita semua dapat berzakat fitrah dengan lancar dan diterima Allah SWT. Aamiin..

Selanjutnya beberapa keutamaan dalam bersedekah, yakni :

- Sedekah akan menghindarkan kita dari mati yang jelek (Su'ul Khotimah)
- Sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi akan meredam kemurkaan Allah SWT, serta menghindari sifat sombong atau ingin dipuji. 
- Sedekah dengan terang-terangan pun bukan tidak boleh. Boleh saja. Asal denga niatan yang baik.

Semoga ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin :)
Sekian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. A.Fauzi
Al-Muchlisin

Senin, 21 Juli 2014

Kultum Subuh, 21 Juli 2014

"TINGKATKAN SELAGI BELUM USAI"

Assalamualaikum Wr.Wb.
Semoga rahmat dan berkah akan senantiasa melimpahi kita semua di akhir Ramadhan ini, Aamiin :)

Alhamdulillah, saya masih berhasil untuk mengambil sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat bagi saya pribadi dan bagi saudaraku semuanya pada umumnya.

Kita semua sudah memasuki akhir Ramadhan. Terhitung kurang enam atau tujuh hari lagi. Dengan semakin dekatnya kita menuju kemenangan, akan semakin berat pula godaan yang akan menimpa kita. Untuk itu di kesempatan yang singkat ini, ada dua hal yang akan saya (muwajih) sampaikan. Yakni,

Yang pertama, marilah kita tingkatkan dan kita istiqomahkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena bulan Ramadhan belum sama sekali usai. Kita harus tinggalkan persepsi-persepsi yang kurang baik. Ada sebagian orang-orang yang sudah melupakan Ramadhan atau puasanya, dan lebih terfokus pada hari raya atau lebarannya. Seperti persiapan mudik, berbenah rumah, belanja sana-sini,dll. Hal-hal tersebut harus kita sampingkan dahulu. Agar hal-hal tersebut tidak mengganggu kita dalam menjalankan ibadah secara maksimal dan istiqomah kepada Allah SWT. Ingatlah, belum tentu tahun depan kita dapat merasakan gemerlapnya bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, kita harus maksimalkan ibadah kita kepada Allah SWT dan kita dapat istiqomah menjalankan ibadah tersebut.

Yang kedua adalah dengan semakin dekatnya kita dengan hari raya masih ada satu kewajiban yang harus kita penuhi. Yaitu menunaikan zakat fitrah. Wajib bagi kita seluruh umat muslim untuk berzakat. Mulai dari bayi hingga kakek-nenek semuanya wajib berzakat. Karena jika kita belum berzakat, maka pahala kita selama di bulan suci ini masih tergantung antara langit dan bumi. Untuk itu, mari kita tebus pahala dan amalan kita di bulan suci ini dengan berzakat fitrah dan disalurkan kepada yang berhak.

Alhamdulillah, mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan di blog saya ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Munir Ikhwan
Al-Muchlisin

Minggu, 20 Juli 2014

Kultum Subuh, 20 Juli 2014

KETIKA DIINGATKAN OLEH PENGINGAT”

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga di bulan yang suci ini berkah dan rahmat selalu terlimpah kepada kita semua, Aamiin J
Untuk kultum subuh di minggu pagi ini, Alhamdulillah saya berhasil merangkum sedikit ilmu yang inshaAllah nantinya akan sangat berguna bagi kita semua.

Sudah tidak terasa kita sudah berada di dalam sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadhan ini. Jangan pernah berhenti untuk bersyukur atas nikmat karunia yang telah diberikan Allah SWT. Termasuk merasakan gemerlapnya bulan suci Ramadhan tahun ini. Tetapi, belum tentu kita dapat merasakan bulan suci Ramadhan di tahun depan. Karena kita semua tidak tahu kapan waktu kita untuk kembali menghadap Sang Khalik. Pernah pada suatu waktu, terjadi pertemuan dan percakapan antara Nabi Yakub A.S dengan Malaikat Izrail.

Nabi                    : Untuk apa kau datang kemari wahai Malaikat Izrail ? Apa kau akan mencabut nyawaku saat ini juga ? Atau esok ?

Malaikat              :Tidak wahai Nabi, aku tidak akan mencabut nyawamu saat ini atau esok.

Nabi                      : Lantas untuk apa kau datang kepadaku ?

Malaikat              : Aku datang kepadamu hanya untuk berkunjung dan bersilaturahmi kepadamu wahai Nabi Yakub A.S.

Nabi                      :Kalau begitu, aku ingin berpesan kepadamu wahai Malaikat Izrail. Kabarkalah kepadaku kapan engkau akan mencabut nyawaku. Sehingga aku dapat bersiap-siap untuk menghadap Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu, Malaikat Izrail kembali mendatangi Nabi Yakub A.S.

Nabi                      : Wahai Malaikat, apakah kau datang untuk memberitahuku kapan kau aka mencabut nyawaku ?

Malaikat              : Tidak Nabi, aku datang bukan untuk memberitahu kapan akan waktumu. Melaiankan aku kemari untuk mencabut nyawamu saat ini juga.

Nabi                      : Bukankah dulu aku berpesan kepadamu untuk memberitahuku kapan kau akan mencabut nyawaku ?

Malaikat              : Sadarlah wahai Nabi dan umat manusia. Telah ada suatu pertanda bagimu ( Rambut beruban, Gigi yang bergerak (obane untu), Kulit yang menyusut (kulit susut))

Kita semua tidak akan tahu kapan tibanya waktu kita. Kita sebagai manusia hanya dapat berdoa dan berdoa kepada Allah SWT. Sesungguhnya doa adalah kepala dari suatu ibadah. Meskipun ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa kita tidak perlu berdoa, Allah SWT sudah tahu apa yang kita minta. Tetapi, sesungguhnya hanya doa lah yang bisa merubah catatan kita. Allah SWT juga pernah berfirman “udh’uni astajiblakuum”  yang artinya “berdoalah kepadaku, maka akan kukabulkan”.

Cukup sekian apa yang dapat saya bagikan. Sekali lagi, semoga dapat bermanfaat bagi saya pribadi khusunya dan kepada saudaraku semuanya pada umumnya. Aamiin J
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Luthfi

Al-Muchlisin

Sabtu, 19 Juli 2014

Kultum Subuh, 19 Juli 2014

"SALAT BERJAMAAH"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga Berkah dan Rahmat selalu tercurah kepada kita semua, hamba-hambaNya yang selalu mengharap kebenaran dan kemenangan di jalanNya. Aamiin :)

Dalam rangkuman saya pada kultum hari ini cukup tidak lengkap, hehe ..
Karena sangat banyak hadits-hadits yang dibacakan oleh muwajih, sehingga saya cukup bingung untuk menelaahnya. Tetapi alhamdulillah saya dapat mengambil beberapa point penting yang inshaAllah aka bermanfaat bagi kita semua, yakni :

- Allah sangat menyukai tujuh golongan, salah satu diantaranya adalah orang-orang yang hatinya terikat dengan masjid.

- Jika kamu pergi ke masjid, berlomba-lombalah untuk mengumandangkan adzan, lalu salatlah berjamaah dan berada di barisan shaf yang terdepan.

- Satu langkah kakimu berjala menuju masjid, Allah SWT akan berikan 10 pahala kebaikan.

- Semakin jauh rumahmu dari masjid, semakin besar pula pahalanya.

Maka dari itu, marilah kita salat berjamaah di masjid. Janganlah ada ragu akan balasanNya.
Semoga bermanfaat bagi saya secara pribadi dan pada kalian semua para sahabat dan saudaraku pada umumnya. Aamiin :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.


sumber :
Ust. Adhim
Al-Muchlisin

Kumat, 18 juli 2014

Kumat (Kutipan Jumat)

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam iman islam terindah bagi semua sudaraku J
Alhamdulillah, seraya mendengar seruan sang khotbah. Saya dapat mengkutip sedikit ilmu yang inshaAllah akan sangat berguna bagi kita semua. Tentunya kita sudah mengetahui tentang hal ini. Maka berhati-hatilah, karena di akhirat nanti :

- Matamu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu lihat.
- Hidungmu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu hirup atau kamu bau.
- Telingamu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu dengar.
-Mulutmu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu ucapkan.
- Tangan dan Kakimu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu perbuat dengan tangan dan kakimu.
- Dan hatimu juga akan menjadi saksi di hadapan Allah atas semua yang telah kamu lakukan.

Semoga dengan catatan di atas, kita dapat menjadi manusia yang selalu taat menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya. Serta kita dapat menjadi manusia yang lebih berhati-hati dalam bertindak.

Satu kutipan lagi yang dapat saya ambil adalah tentang Surganya Allah SWT yang merindukan empat golongan, yakni :
- Orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an dengan istiqomah. Apalagi mempelajari isi dan kandungannya.
- Orang yang selalu membantu terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
- Orang yang selalu menjaga lisannya dengan baik.
- Dan orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Semoga kita termasuk ke dalam empat golongan tersebut.

Dan semoga dua kutipan di atas dapat bermanfaat bagi saya secara pribadi dan bagi kalian saudaraku pada umumnya. Aammin Ya Rabbal ‘Alalamin..

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust.H.Abd.Rahman

Al-Muchlisin

Kultum Subuh, 18 Juli 2014

"Agar Al-Qur’an dapat menjadi syafa’at (pertolongan) bagi kita ketika di akhirat nanti"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat menjalani 10 hari terakhir menuju kemenangan yaa J
Ya, memang sudah dijelasan ketika kultum kemarin. Tema hari ini memang tidak jauh berbeda dari tema kemarin. Yakni tentang Al-Qur’an. Kutipan kemarin mengatakan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an bagaikan bauh yang harum baunya dan lezat rasanya. Sedangkan orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an bagaikan buah yang busuk dan tidak sedap.
Dan kutipan untuk hari ini juga tentang Al-Qur’an. Sesungguhnya kita semua sangat ingin agar kita selamat di akhirat nanti. Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW, beliau berkata :

“Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi syafa’at bagimu di akhirat kelak. Puasa akan berkata “Ya Rabb, orang-orang yang berpuasa telah menahan lapar dan nafsu, maka berilah mereka syafa’at karenaku”, dan Al-Qur’an pun juga berkata “Ya Rabb, orang-orang yang membacaku sudah merelakan untuk tidak tidur pada malam hari, maka berilah mereka syafa’at karenaku””. (HR.Ahmad)
Namun tidak mudah bagi kita untuk mendapat syafa’at dari Al-Qur’an. Ada dua syarat yang harus kita lakukan agar mendapatkan syafa’at tersebut. Yaitu dua syarat tersebut kita harus menghindari atau tidak melakukan dua sifat atau sikap yag tidak disukai Allah SWT. Yaitu Al-hajru dan Al-Harju.

- Al-Hajru, dapat diartikan merupakan sifat atau sikap yang cenderung lalai. Ketika dibacakan ayat suci Al-Qur’an, dia tidak mendengarkan, mengimani, atau menyimaknya dengan baik, melainkan dia sibuk sendiri dengan urusan atau kegiatannya.

- Al-Harju, dapat diartikan sebagai sifat atau sikap yang membenci atau kebatilan. Seperti orang-orang pribumi kini. Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah budaya Arab. Jadi tidak untuk dibudayakan selain di negara Arab. Dan mereka juga mengatakan Al-Qur’an juga butuh revisi atau pembaharuan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman modern kini. Mereka juga mengatakan bahwa orang yang berhijab (muslimah) adalah orang-orang yang kuno.
Naudzubillahimindzalik..

Nah itu tadi adalah rangkuman kultum subuh pagi tadi. Semoga apa yang telah saya sampaikan disini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan tetap ingat, bahwa kita selamanya akan terus belajar dan belajar. Jadi intinya, saat ini kita sama-sama belajar J

Semoga kita mampu melakukan kedua syarat tersebut. Agar kita mendapatka syafa’at dari Al-Qur’an. Kita harus tetap mencintai dan menjunjung tinggi kitab Al-Qur’an. Semoga berkah dan rahmat senantiasa tercurah kepada kita semua. Aamiin..

Wassalamualaikum Wr.Wb.


sumber :
Ust. Suharmaji
Al-Muchlisin

Kamis, 17 Juli 2014

Kultum Subuh, 17 Juli 2014

PUASA DAN ETOS KERJA


Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo sahabatku .. Bagaimana puasa kamu hari ini ? 
Semoga kita tetap berada di jalur lurus menuju jalan kemenangan dariNya. Aamiin :)

Kali ini saya sudah merangkum sedikit ilmu tapi kemungkinan sangat bermanfaat bagi kita semua. Tema kultum hari ini adalah tentang puasa dan etos kerja.
Di bulan suci ini, kita wajib untuk melaksanakan puasa. Dan sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban yang lainnya yakni bekerja atau melakukan suatu hal. Jadi bukan suatu alasan bagi kita dengan berpuasa kita bisa bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa. Atau dengan kita mempunyai suatu pekerjaan kita mengambil langkah untuk tidak berpuasa. Sungguh sangat merugi jika seperti itu. Seharusnya puasa di bulan suci ini dapat kita jadikan sebagai motivasi atau penyemangat ketika bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan menyelaraskan antara puasa dan bekerja, inshaAllah hari-hari kita akan mudah untuk kita lalui. Ada beberapa motivasi bekerja di bulan puasa ini.

- Menyelaraskan hubungan antara kita (manusia) kepada Allah SWT. "Innamal a'mallu binniat". Segala sesuatu yang kita kerjakan dilihat dari niat kita. Jika niat kita salah atau melenceng dan tidak karena Allah SWT, sangatlah rugi bagi kita. Karena segala sesuatunya harus kita kembalikan kepada Allah SWT. Dalam bekerja atau melakukan suatu hal kita niatkan hanya untuk ibadah kepada Allah SWT. InshaAllah nantinya kita akan mendapat balasan yang setimpal. Aamiin..

- Menyelaraskan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Pentingnya berkomunikasi dan bersilaturahmi akan sangat berdampak pada kondisi mental atau tubuh kita. Selain itu, dengan berkomunikasi dan bersilaturahmi dalam bekerja akan semakin mempererat tali persaudaraan antar umat manusia.

- Menumbuhkan sikap toleransi tinggi dan saling menghargai perbedaan yang ada. Antara agama dengan agama, atau suatu golongan tertentu.

- Melahirkan manusia yang melakukan hal-hal yang bersifat halal. Sudah wajib hukumnya bagi kita untuk bekerja dengan yang halal. Akan dapat mengontrol diri kita agar selalu berada di jalan kebenaran.

Yaah, itulah sedikit ilmu yang saya dapat ketika kultum subuh pagi tadi. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. 

Memang berbeda itu indah, tetapi alangkah lebih indah jika perbedaan itu dapat kita samakan. :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Zainul Malik
Al-Muchlisin

Rabu, 16 Juli 2014

Kultum Subuh, 16 Juli 2014


Assalamualaikum Wr.Wb :)
Bagaimana kabarnya saudaraku ? 
Semoga berkah dan rahmat Allah SWT senantiasa terlimpahkan pada kita serta tak henti-heninya kita meneladani sifat, sikap, dan perilaku nabi kita Nabi Muhammad SAW. Aamiin..


Pada kesempatan kali ini, lagi-lagi saya ingin berbagi sedikit llmu yang penting bagi kita. Di bulan Ramadhan ini sering kita melakukan ibadah-ibadah yang berbeda dari hari-hari biasa. Seperti salat tarawih, salat witir, tadarus Qur'an, dan masih banyak yang lainnya. 

Namun yang lebih khusus atau yang lebih sering kita jumpai adalah ramadhan ketika pada malam hari. Yang membedakan dengan malam-malam diluar Ramadhan adalah rutin kita dengarkan orang membaca Al-Qur'an di Masjid atau Musala. Atau lebih familiar denga kita adalah Tadarusan. Sudah wajib hukumnya bagi kita sebagai umat muslim untuk membaca dan mengamalkan Al-Qur'an.

Terlebih di bulan yang penuh berkah dan rahmat ini. Sangat disayangkan jika kita lalai dalam beribadah, khususnya membaca kitab suci Al-Qur'an. Ada beberapa keutamaan-keutamaan bagi orang yang membaca Al-Qur'an. Yakni :

- Orang yang membaca Al-Qur'an akan mendapat syafaat atau pertolongan di hari akhir nanti.
- Orang yang tidak lancar membaca Al-Qur'an tetapi tidak putus asa untuk terus belajar, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
- Orang yang membaca Al-Qur'an akan dikumpulkan dengan malaikat-malaikat Allah di hari akhir atau di akhirat.
- Orang yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah jeruk yang harum baunya. 

Ya, sampaikanlah walau satu ayat. Semoga apa yang kutuliskan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Karena dalam tahap sekarang ini, kita masih sama-sama belajar. Ayo sahabatku, mulai saat ini mari kita membaca Al-Qur'an dengan istiqomah. Jangan ragukan pahala atau kebaikan yang akan kita dapat nantinya. Satu huruf hijaiyah saja pahalanya dilipatgandakan 10x, bagaimana kalau kita membaca satu ayat ? satu 'ain ? satu juz ? atau bahkan mengkhatamkan Al-Qur'an ? Subhanallah ... Sungguh nikmat rasanya. 

Sekian yang dapat daku sampaikan :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Marwanta
Al-Muchlisin



Selasa, 15 Juli 2014

Kultum Subuh, 15 Juli 2014


Assalamualaikum Wr.Wb. :)
Selamat pagi wahai saudaraku dan sahabatku semuanya.

Kultum Subuh kali ini akan menjelaskan salah satu sabda Rasulullah Muhammad SAW mengenai tiga amalan yang akan memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak.

Amalan yang pertama yaitu dzikrullah, berdzikir kepada Allah SWT. Terlebih lagi saat di bulan Ramadhan ini, kita dianjurkan untuk giat berdzikir kepada Sang Khalik. Bagaimana sih wujud dzikir kepada Allah ? Berdzikir bentuknya ada berbagai macam. Seperti membaca kalimat-kalimat tauhid dengan membaca kalimat tasbih, tahmid, atau tahlil. Membaca Al-Qur'an pun juga termasuk dzikir serta bershalawat. Tinggal kita memilih saja bagaimana cara kita untuk berdzikir kepada Allah SWT.

Amalan yang kedua yaitu melapangkan saudara kita dengan harta benda yang kita miliki. Untuk di bulan suci ini bisa kita aplikasikan dengan menunaikan zakat. Selain itu, kita juga dapat melapangkan saudara kita dengan benda-benda, seperti pakaian, alat-alat rumah tangga, dll. Jika melihat dari kata harta, kita juga bisa membantu saudara-saudara kita dengan uang lebih yang kita miliki.

Amalan yang ketiga atau yang terakhir yaitu siap membantu dan melapangkan orang-orang fakir dengan jiwa kita. Tentunya yang dimaksut orang fakir adalah orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kita. Dengan harta maupun hati atau jiwa kita. Sebagai contoh, jika kita akan bersedekah dengan raut wajah yang cemberut atau datar saja hal tersebut cenderung menunjukkan jika kita kurang ikhlas dalam bersedekah. Nah, lebih baiknya jika kita tersenyum dengan wajah sumringah ketika aka bersedekah. Dengan begitu, orang yang menerima sedekah kita pun ikut senang. Itulah yang disebut siap membantu dengan jiwa. Karena senyum kita adalah ibadah bagi kita.

Itulah tiga amalan yang akan membantu kita di akhirat nanti sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW. Semoga bermanfaat ya saudaraku dan sahabatku. 
Wassalamualaikum, Wr.Wb. :)



Sumber :
Ust.A.Fauzi
Al-Muchlisn



Jumat, 30 Mei 2014

“Knalpot Panas”

Lama ketika kita tak pernah bertemu
Jauh dari keramaian dan kesepian
Sebuah angan-angan yang kuhamparkan
Aku menanyakanmu
Aku memintamu
Hingga aku menunggumu
Di teriknya surya atas kepala yang menyerang jiwa
Aku masih menantimu, menunggumu
Sempat aku berfikir kenapa tidak aku saja yang mendatangi surya
Tapi tetap saja aku tak tahu jawabnya
Ternyata kau datang juga
Dan.. ...Ouuchhh..... Awww
Kau masih mampu memberikan senyuman mungilmu
Dengan keindahan dan ketentraman
Hancur sudah gemerlap rindu mendera kalbu
Terima kasih atas terjanganmu kepadanya
Berkat terjanganmu dia masih menyimpan senyuman mungil terbaik
Terbaik yang pernah ada
Yang aku yakini masih belum dia berikan kepada siapapun
Bukan saat itu, tapi suatu saat nanti
Angan senja sang semi fajar

Dani, Mei 2014


“Senja Di Indrayanti”

Angin yang berhembus kencang
Segar dan sejuk mengampiri ku
Tak ragu ku teriakkan kata kelegaan
Aku tau aku tak sendiri
Banyak hitam tapi tak banyak putih
Memang sentuhannya akhir-akhir ini sedikit meredup
Aku juga jarang melihat semi fajarku
Akhirnya aku juga tak mampu untuk menahan mauku
Menyelam ke dalam
Awalnya hanya di tepi
Tapi akhirnya, aku menyelam juga
Aku sedikit meninggalkan angin kesukaanku
Banyak yang kutemui di dalam
Tapi lebih banyak karang beracun
Buruk, tapi tersamar oleh keindahan
Awalnya tak meracuniku atau membunuhku
Tapi cahaya keterangan tau
Akhirnya aku teracuni dan terbunuh
Aku melayang diambang kematian
Maafkan aku, maafkan aku
Aku kini sedikit ragu untuk berjalan
Namun aku yakin akan ada harapan lagi

Kembalilah, aku akan menanti

Dani, Yogya 2014

"Istikharah"

Bagi raga yang tak memiliki
Arah ketika siang berbadai
Butiran bening mengembang di pelupuk mata
Namun masih kulihat sedikit lukisan indah di wajahku kala aku melihat bayang yang bukan lagi semu
Nampak begitu jelas ribuan butir bakal api yang kelak akan membakar raga di hadapan bayang itu
Bagi raga yang tak memiliki arah, ketika siang berbadai
Butiran bening mengembang di pelupuk mata
Kala hati berpadu dalam setiap ayat dalam istikharahku

LDP, Semarang 2014

“SETENGAH NYAWA”

Krik..krik. Suara jangkrik yang merdu mengiringi hangatnya malam. Ditemani hembusan angin yang nyiur melambai. Gejolak sang malam yang tiada habisnya. Meresap pelan kedalam dinding yang terdapat lubang-lubang kecil berserabut ijuk. Di dalam istana megah. Beralaskan tanah surga. Dinding yang bercahaya. Segala alat perabot rumah tangga yang berbahan emas. Ya, begitulah mereka mengatakannya. Keluarga harmonis nan sederhana.
“Tolong ambilkan sarung itu Pak, selimutkan ke Aini, kasihan dia sudah banyak nyamuk yang mengganggunya.”
“Sarung Bapak yang mana Buk ? Bukankah masih dicuci semua?”
“Tidak kok Pak, masih ada satu sarung yang belum Ibuk cuci.”
Begitulah potret malam panjang yang sederhana bagi keluarga harmonis dan sederhana ini. Suasananya hampir sama ketika malam menjelang dan menjemput mereka menuju kasur yang empuk.
Kadir, adalah sosok ayah yang menyayangi keluarga dan sangat bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya. Terbangun disaat akhir malam. Semi fajar pun belum menyambut, Kadir sudah berdiri tegak dan bersiap untuk memasak dagangannya. Namun sebelum Kadir bangun, ternyata Siti sudah bangun terlebih dahulu. Bahkan yang membangunkan Kadir adalah Siti.
Ya, Siti adalah istri Kadir. Sosok perempuan yang penuh kasih sayang terhadap segala komponen yang ada dalam keluarga ini. Segalanya. Yang jauh melebihi kasih sayang Kadir terhadap keluarga ini. Tapi, Siti tidak mempermasalahkan hal itu, yang terpenting baginya adalah bagaimana melayani suaminya dengan baik. Dan membesarkan anaknya menjadi anak yang sholeh, pandai, dan membanggakan. Sedikit harapan dari Siti kepada anak. Aini..
“Semuanya sudah siap Pak?” ucap Siti kepada Kadir.
“Alhamdulillah sudah Buk, tinggal mengangkat panci ini ke gerobak. Terima kasih ya Buk, sudah setia mendampingi Bapak selama ini dengan kasih sayangmu yang tulus kepada Bapak dan Aini, sampai Aini sudah tumbuh besar dan lucu. Walaupun Bapak ini hanya pedagang soto keliling yang uangnya cuma sedikit, Bapak sangat sayang kepada Ibuk dan Aini.”
Aneh. Keheranan. Bingung. Beberapa hal yang dirasakan Siti kala Kadir selesai dengan ucapannya.
“Tidak seperti biasanya Bapak seperti ini. Biasanya setelah semuanya sudah siap, ia langsung berpamitan kepadaku, kucium tangannya dan tak lupa mengecup keningku.” Suara hati Siti saat itu.
Kadir juga jarang dan hampir tak pernah berpamitan kepada anaknya saat ia akan berangkat berdagang soto keliling. Karena ia harus berangkat pagi sekali untuk menuju tempat perdagangan yang jauh dari rumahnya. Kali ini dia masuk kedalam istananya lagi dan membangunkan Aini yang masih tertidur lelap.
“Ada apa Pak?” Tanya Aini polos.
“Tidak apa-apa kok anakku, Ayah hanya ingin berpamitan untuk pergi berdagang. Bapak ingin memeluk dan mencium Aini sebelum berangkat. Boleh kan?”
“Iya boleh kok Pak” jawab Aini dengan senyum manisnya.
“Jadilah anak yang baik, pintar dan sholeh. Yang menyayangi Bapak dan Ibuk. Sekolahnya tidak boleh nakal ya, harus nurut apa kata guru. Aini juga harus nurut apa yang dikatakan Ibuk saat Bapak bekerja. Pokoknya Aini harus nurut apa kata Ibuk ya.”
Siti melihat kejadian itu, pelukan Kadir kepada anak-anaknya disertai dengan nasihat-nasihat yang sering diucapkan. Namun jarang diucapkan ketika pagi buta seperti ini. Siti semakin keheranan dan bertambah bingung. Ada apa dengan Kadir? Tidak seperti biasaya ia seperti ini. Firasatnya tak bisa menentukan suatu firasat yang berarti. Ia juga tak mampu untuk bertanya langsung kepada Kadir saat itu.
“Hati-hati Bapak. Pulanglah sebelum malam.”
“Iya Buk, insyaAllah ya, Bapak titip anak-anak dulu.” Jawab Kadir dengan senyuman termanisnya serta memeluk Siti dengan penuh kasih sayang.

“Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam Pak.”
Berangkatlah Kadir dengan gerobak soto kesayangannya menuju tempat perdagangan yang jauh jaraknya. Siti tetap berada di depan rumahnya melihat sang suami pergi berdagang hingga suaminya sudah tak terlihat lagi oleh sorot matanya. Lalu ia duduk di teras, kali ini ia benar-benar berfikir tentang keanehan suaminya. Hal yang membuatnya takut selalu melintas di otaknya kala itu. Dengan mengingat gerak-gerik suaminya ketika akan berpamitan. Memeluk anaknya Aini dan memberi nasihat yang jarang diucapkannya saat pagi hari, semakin menguatkan pikiran-pikiran aneh menakutkan yang tak seharusnya dipikirkan.
Lalu beberapa jam kemudian..
Braakkkk !!! Braaakkk !!! Braaakk !!!!!
Hal itu terjadi. Hal yang ditakutkan Siti benar-benar telah terjadi. Firasat aneh yang menimpanya sejak pagi tadi memang bermakna. Siti tak kuasa menahan tangisannya dan memeluk erat anaknya ketika mendengar berita dari tetangganya bahwa suami dan ayah Aini telah tiada. Dihempas oleh mobil yang melaju kencang yang kemudian tak bertanggung jawab. Pergi begitu saja.
“Kita harus ikhlas ya Nak, Bapak sepertinya sudah ingin berpamitan kepada kita sejak pagi tadi. Tuhan lebih menyayangi Bapak kita, untuk itu Bapak telah dipaggil oleh Tuhan. Aini harus selalu ingat dan melakukan apa yang telah Bapak nasihatkan kepada Aini. Ibuk yakin Bapak sangat menyayangi Aini sebagaimana Ibuk juga menyayangi Aini.”
Suasana sedih sangat mengurung Siti dan anaknya kala itu. Kali ini Siti harus berjuang dan bertarung sendirian melawan keras terjalnya kehidupan di dunia. Sebagai seorang Ibu yang bertugas ganda dalam keluarga. Menjadi Bapak dan menjadi Ibu bagi anaknya. Siti ingin anaknya sukses di kemudian hari. Ia akan melakukan apapun hingga ia dapat melihat anaknya tersenyum bahagia dengan kesuksesan yang telah diraih. Keteguhan hati yang ia tekankan ketika ia akan melakukan estafet pekerjaan suaminya.
Siti memulai lembaran dan hari baru dalam kehidupan yang berkelanjutan ini. Tanpa menghilangkan memori masa lalu yang telah indah ia rasakan bersama suaminya dalam keharmonisan dan kesederhanaan keluarga yang lengkap akan aggotanya. Siti akan melanjutkan pekerjaan Kadir. Ya, seperti pada keteguhan hati Siti sebelumnya, ia akan melakukan apapun demi kebaikan anaknya. Siti sadar ia tak bisa melakukan apa-apa kecuali menjadi pedagang soto keliling warisan suaminya.
Hari-hari terus berlalu hingga berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Siti masih tetap saja menjadi pedagang soto keliling. Sudah berapa juta liter keringat yang sudah ia kucurkan. Kini anaknya telah tumbuh menjadi remaja yang penuh semangat akan kehidupannya.
Aini merupakan anak yang pandai dan berprestasi di sekolahnya. Siti mengajarkan banyak hal kehidupan kepada anaknya. Mulai dari mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak dilakukan, mana yang harus didekati dan maa yang dijauhi, dan mana yang dipatuhi dan dijalankan dalam kehidupan anak-anaknya. Hal-hal tersebut ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kasih sayang di kala anaknya masih kecil. Selain itu, Siti juga mengajarkan ilmu-ilmu agama yang memang sangat penting hukumnya.
“Aini, ayo shalat dulu, belajarnya dilanjut nanti lagi.”
“Iya Buk, terima kasih sudah mengingatkan.”
“Jangan lupa berdoa untuk Bapak disana.”
“Kalau doa untuk Bapak tidak akan pernah lewat Buk, Ibuk tenang saja, Hehe.” Sahut Aini dengan nada santai.
Sungguh keluarga yang sederhana dan penuh keharmonisan.
Suatu hari disaat Siti sedang asyik dengan dagangannya, tiba-tiba ia mendengar kabar bahwa Aini anak satu-satunya keracunan makanan. Tanpa berfikir pajang, ia langsung menuju Rumah Sakit dimana Aini dirujuk. Siti merasa khawatir dan sangat kebingungan mengenai kondisi Adini. Kenapa bisa jadi seperti itu  ? Bagaimana bisa Aini keracunan ? Tapi hal tersebut masih tak penting baginya. Yang terpenting baginya kali ini adalah kondisi Aini. Siti cemas karena Dokter tak kunjung keluar dari ruang pemeriksaan.
Akhirnya beberapa menit kemudian, Dokter pun keluar dan memanggil Siti untuk masuk ke dalam ruangannya.
“Anda Ibunya?”
“Iya Dok, saya Ibunya, bagaimana kondisi Aini anak saya Dok? Apa dia baik-baik saja?”
“Maaf sebelumnya Bu, anak Ibu mengalami keracunan yang sangat parah, hingga ia mengalami gagal ginjal. Dan secepatnya harus ada seorang pendonor ginjal untuk Aini. Karena kondis Aini saat ini sangat kritis.”
“Ambil ginjal saya saja Dok!” Tanpa berfikir panjang Siti ingin mendonorkan ginjalnya untuk Aini anaknya.
“Tapi dampaknya Bu....”
“Saya tidak peduli apa dan bagaimana dampaknya Dok ! Yang penting anak saya harus sembuh.”
Sahut Siti dengan tegas. Karena ia tak mau terlambat dan kehilangan salah satu anggota keluarga lagi.
Setelah proses negosiasi yang cukup alot antara Dokter dan Siti, akhirnya Dokter menyetujui bahwa Siti lah yang akan mendonorkan ginjalnya untuk Aini.
Lagi-lagi Siti membuktikan betapa sayangnya dia terhadap anaknya. Ia tidak peduli apapun yang akan terjadi. Yang terpenting adalah kelangsungan hidup anaknya.
Hingga proses operasi telah selesai dan semuanya kembali berjalan normal. Hari-hari dengan satu ginjal telah dilewatinya. Awalnya tak terjadi apa-apa tapi lama kelamaan ia merasakan sakit yang luar biasa hingga ia tak bisa menyembunyikan wajahnya yang menahan sakit yang amat parah.
“Ibuk kenapa?”
“Ibuk tidak kenapa-napa nak, sudah lanjutkan saja belajarmu.”
“Tapi ibuk mengerang kesakitan, kenapa denga perut ibuk? Apa ibuk sakit perut? ” Tanya Aini yang masih tetap saja polos.
“Tidak Aini sayang, anakku. Ibuk baik-baik saja kok. Ibuk sehat-sehat saja”
Siti tersenyum manis kepada Aini yang terpaksa ia bohongi. Karena ia tak mau Aini sampai tau. Sungguh rasa sakit yang luar biasa ia rasakan setiap hari. Dan semakin bertambahnya hari semakin sakit ia rasakan. Hingga Siti sudah tak mampu lagi untuk menahannya.
Lalu, di teras istananya ia terjatuh dan sedikit tidak sadar. Mendengar suara dari teras yang tak enak di dengar, Aini langsung bergegas menuju teras rumahnya. Dan ia terkejut bahwa Ibunya telah pingsan didepannya. Tanpa berfikir panjang, ia mengangkat tubuh Ibunya. Dipangkunya Siti dikursi rotan yang empuk. Ia kipasi dengan harapan agar Ibunya cepat sadar. Namun, bertetes darah keluar dari hidungnya sembari ia membuka mata.
Lalu.
“Ibuk kenapa? Kok keluar darah Buk? Jangan-jangan Ibuk mendonorkan ginjal untukku ya? Apa benar begitu Buk? Kenapa Ibuk melakukan itu??”
“Aini anakku, maafkan Ibuk. Ibuk sudah tidak kuat lagi. Bukan bermaksud membohongi kamu nak, Ibuk hanya ingin Aini bahagia dan menjadi orang sukses nantinya. Itu saja Ibuk pengennya. Itu harapan Ibuk nak. Sekali lagi maafkan Ibuk. Ibuk sudah melihat cahaya terang diatas sana. Sepertinya itu Bapak nak. Bapak menjemput Ibukk. Ibuk pamit dulu ya Aini. Ibuk sayang Aini.”
Aini hanya tertegun dan tak mampu berbuat apa-apa selain memeluk erat seerat-eratnya tubuh Ibuknya sembari hujan air matanya mengalir di pipinya.
“Aini juga sayang Ibuk...”
Potret seorang perempuan adalah kelembutan dan ketulusan kasih sayang yang dalam dari hati dan jiwanya. Dan perempuan Indonesia yang sempurna adalah perempuan yang telah menjadi seorang Istri/Ibu yang gigih, penuh kasih sayang dan kelembutan.


Dani Alfianto
JBSI/FBS/UNESA/2013
SURABAYA,APRIL 2014


Kamis, 22 Mei 2014

"Pule, Indrayanti, Malio"

Terlintas di benak hati bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang terduga namun membuat kita tak terduga. Terdapat banyak arti dalam indah kelamnya hidup ini. Seolah kita adalah manusia paling beruntung yang dapat merasakan indah kelam lautan cinta. Puncak kenikmatan merampas semua janji-janji akhir baligh yang terlewati. Tapi itu indah. Nikmat terduga tapi tak terduga. Terangnya cinta saat itu semakin meyakinkan bahwa dunia adalah nyata. Entah apa itu nyata, yang pasti aku, kamu, dan mereka telah datang sejak kita masih berasa biji jeruk. Inilah kenyataan hidup. Hamparan angin deras yang mengundang decak kagum, lebatnya ombak yang mendera jiwa batin menyiksa, pasir kerikil menggigil yang telah menjadi kaca hidup, dan luasnya lautan cinta yang semakin membesarkan namaNya. Ya, kita telah melewati itu. Bersama dan berpegang tangan memejamkan mata.

Sebelumnya, tak ada kata cinta diantara kita. Sangat munafik jika kita tak pernah merasakan yang namanya nikmat dusta. Dengan dusta kita tahu mana yang meluaskan dan mana yang menyempitkan. Luasnya samudera menjadi saksi bahwa doa adalah sebuah lantunan yang suci. Besarnya cinta antara ibu dan anaknya menjadi panutan dalam melangkah kedepan. Gemerlap gebyar sang pelangi sudah memutuskan untuk kita. Hanya sebuah jalan cahaya yang terang di depan mata kita, di genggaman tangan kita, dan mengalir dalam tubuh kita. Aku ingin kita merasakan nikmatnya cinta dalam canduan. Bukan cinta nafsu yang tak dapat kita hindari, yang kita nikmati tanpa mengadah ke atas. Bukan itu. Canduan cinta yang akan menyatukan kita ke dalam peraduan. Peraduan kini yang semakin menanjak seperti pegunungan Himalaya yang ada. Aku ingin kita melewati itu. Tak ada kata lain selain cinta. Namun pasti ada dusta. Dusta tak akan terlepas dari cinta. Dan cinta tak akan kuat menahan derasnya dusta. Cukup lantunan syair suci dari mulut manis kita menjadi pelembab bagi keduanya. Dimana sebuah kelembaban cinta candu di dalam peraduan yang sejatinya tak akan terpatahkan. Aku, kamu, dan mereka adalah kita. 

Rabu, 14 Mei 2014

"Rindu Perempuan"



Terlahir suci tanpa dosa dan semburan luka
Menjalani asa kehidupan yang dibimbing pendahulunya
Tumbuh subur penuh bekal abadi titipan sang surya
Memancarkan sinar surya dikala terang
Dan menerangi gelap lewat sinar rembulan
Lemah lembut lemah gemulai tercerna buaian
Sentuhan jiwa bak pasir samudera antartika
Selalu terbayang didalam angan anganku
Meresap syahdu dan tercerna oleh rindu
Hingga masuk menusuk alur kerongkongan
Diam tenang damai sedap dipandang
Memberi alunan aura tergores kalbu kotor menyejukkan
Paras tubuh tanpa lekukan lekukan tanpa mengundang
Paras wajah bercahayakan akal dan iman
Bersua tentang keadilan dan kedamaian seperti pendahulunya
Oh perempuanku oh perempuanku
Bumi pertiwi dan tanah air
Terbentang luas jauh sejauh jauhnya
Rindu akan sosok dirimu oh perempuanku

Selasa, 13 Mei 2014

"Kala Itu"

Tak ada ragu sedikit pun ketika kau pandang wajah ini
Tatapan mata indah itu, aku tak bisa melupakannya
Alis tebal dengan gelapnya garis lurus yang ada
Sungguh membuat diri ini lepas kendali tak tau kemana
Aku rindu, kamu pun rindu
Terlalu cepat memang untuk mengatakan kalau ini cinta
Bukan cinta, ini bukan cinta
Teringat kala itu ruang hampa yang hadir tanpa permisi
Menghilang dalam derasnya arus sungai yang mengalir
Aku tahu kau jauh saat itu, jauh dalam dekapan lembut bukan milikku
Walau aku pun tak pernah mendekap lembut sosokmu
Sekarang aku disaat itu tersadar bahwa ini memang bukan cinta
Aku disaat itu tak tahu apa arti dari dia yang mendekapku tanpa menyentuh
Hanya menunggu di pojok ruang hati asmara tanpa nafas
Kalau bukan cinta, lantas ini apa
Tak sangka kau datang dengan gaun indah yang kau kenakan
Menghampiri dan menyambut tangan lemas tak berdaya
Kau hamparkan pesona kelembutanmu seakan ku terbangun dari kematianku
Ya, aku hidup lagi berkat dekapan indah kala itu
Hati sedikit ku berharap tak hanya kala itu
Terima kasih indah terucap oleh Sang Semi Fajar

Surabaya, Mei 2014