Senin, 23 September 2013

Jalan Pintas..

Disaat saya bimbang menentukan pilihan. Disaat saya bingung untuk memutuskan apa yang akan saya ambil, dan disaat saya terjebak didalam gemuruh pikiranku yang rumit. Saya sangat membutuhkan sebuah pencerahan yang berarti, gambaran yang nampak jelas untuk dilihat, dibayangkan, dan dihayati. Bagaimana gambaran tersebut yang nantinya akan merubah masa depan. Masa depan cemerlang yang tidak bisa orang lain rasakan. Yang dimana hal itu sudah saya tanamkan sejak saya mengerti arti dari sebuah kehidupan. Suatu jalan yang begitu penting demi kebahagiaan orang banyak. Bukan hanya satu, dua, atau tiga, tapi lebih dari itu. Yang mampu memberikan banyak perubahan disetiap sudut ruang yang ada di Negri tercinta ini. Namun, apa arti dari sebuah impian ??? atau sebuah gambaran yang dimaksud ??? tanpa adanya niatan yang tegas, keinginan yang kuat, dan tindakan yang nyata. Impian dan gambaran tersebut akan musnah dan pupus seketika, tewas ditempat. Sebagai manusia sosial, suatu keharusan bagi kita untuk mengetahui cara untuk mencapai suatu impian atau gambaran kita. Memang itu yang harusnya kita lakukan jika kita sudah dapat mengetahuinya dan memahaminya. Ada yang kurang ??? Oh ya, memang ada. Saya sengaja lupa untuk menuliskan salah satu cara lagi selain ketiga cara diatas. Adalah Do’a. Sebagai umat beragama, do’a sangat wajib kita ucapkan dan kita panjatkan kepada Tuhan. Tanpa kalian berdoa saudaraku, jangan berharap impian atau gambaran akan kalian raih dengan mudah, bahkan sangat susah.  Ketiga komponen tersebut sangat kuat bagaikan sebuah persatuan yang kokoh. Apabila salah satu dari keempatnya ada yang kosong atau tidak dilakukan, itulah akibatnya. Itu adalah yang namanya sebuah rintangan atau hambatan hidup. Yang senantiasa mengganggu ikhtiar dan do’a kita untuk meraih impian atau gambaran. Itu pasti saudaraku, disetiap saat kita akan mendapatkan godaan, yang menguji keimanan dan kesabaran kita dalam berikhtiar dan berdoa. Namun semuanya kembali kepada kita saudaraku, bagaimana kita memandang ketiga komponen tersebut dan bagaimana cara kita menghormati ketiga komponen itu. TAPI, ketiga komponen yang kuat itu bukan intinya saudaraku. Yang saya maksud disini adalah jalan yang lain, yaitu JALAN PINTAS. Jalan yang mudah ditempuh, bahkan yang sulit diraih bagi beberapa orang yang bisa dibilang aneh. Akan sangat sempurna jadinya jika kita memasukkan jalan pintas ini kedalam komponen tersebut. Dan jadilah empat komponen, bukan tiga lagi. Apa itu Jalan Pintas ??? Do’a dan restu kedua orang tua saudara sekalian. Ya, benar, Ayah dan Ibu saudara sendiri. Percayalah saudaraku bahwa do’a dan restu dari ayah dan ibu kita adalah jalan pintas yang baik dan benar selagi kita berikhtiar dan berdo’a secara individu. Janganlah ragu untuk meminta dan sungkem kepada mereka berdua. Ayah dan Ibu kita sendiri. Sekali lagi jangan berharap untuk meraih impian dan gambaran saudara, jika saudara ragu atau bahkan tidak mau untuk meminta kepada mereka. Semoga keempat komponen itu dapat menyadarkan betapa pentingnya berikhtiar, berusaha, dan berdoa. Khusunya do'a dan restu kedua orang tua kita. Dan juga dapat memberikan sebuah arti dan sebuah jawaban bagi kita untuk dapat meraih impian dan gambaran kita. Dan yang paling penting, jangan lupakan JALAN PINTAS hidup kita untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan didunia dan diakhirat. ALLAHU AKBAR !!

Dua Orang Hebat

Lantunan ijab kabul telah dikumandangkan, ritual suci dan sakral yang begitu menggelegar. Dengan begitu kedua orang itu telah resmi menjadi pasangan yang sah di mata agama dan di mata negara. Perjuangan seorang perempuan yang begitu keras dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, hanya untuk mengharap kehadiran sosok mungil, yaitu titipan Allah SWT. Lahirlah titipan itu. Adzan pun dikumandangkan ditelinga kanan bayi itu, siapa lagi kalau bukan seorang laki-laki yang sebelumnya menjadi suami dan kini telah menjadi seorang suami dan seorang ayah. Sudah menjadi kewajiban mereka untuk merawat bayi itu. Bayi mereka yang menggemaskan dan membuat suasana baru dirumah kecil saat itu. Sanak saudara pun menyambut bayi itu dengan sangat bahagia. Kasih sayang mereka yang sangat mendalam tanpa ada rasa benci sedikitpun yang terlintas. Perjuangan tanpa kenal lelah mereka lakukan untuk menghidupi segala kebutuhan sebuah keluarga.
Sadarlah saudaraku. Bayi itu adalah kita. Pikirkan dan renungkan bagaimana kita dahulu kala, darimana kita berasal, bagaimana kondisi kita saat bayi, saat balita, lalu tumbuh menjadi anak kecil, kemudian remaja dan akhirnya sampai saat ini dimana kita sedang menjalani proses perubahan kita, perubahan yang dewasa ini. Beberapa tahun telah kita lalui, dengan berbagai pengalaman yang telah kita dapat. Rasa senang, bahagia, bangga, sedih, dan yang lainnya. Kita tidak akan bisa bertahan sampai saat ini jika kedua orang hebat itu tidak ikut campur dalam perjalanan belasan tahun kita yang penuh dengan berbagai rasa dan pengalaman. Kedua orang hebat itu siapa ?? Ya benar, ayah dan ibu kita.. Begitu besar perjuangan mereka, bahkan tak bisa dibandingkan dengan apapun. Ingatlah jika kamu bisa mengingatnya. Mulai dari bayi, mereka merawat kita dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Tak pernah ada rasa lelah dibenak mereka demi pertumbuhan kita. Disaat balita, kita diajarkan bagaimana berbicara, berjalan, dan mengenal banyak hal. Saat itu kita sedang lucu-lucunya. Bagaimana kita selalu dimanjakan dengan berbagai keinginan kita, kita ingin membeli mainan, kita ingin jalan-jalan, dan kita menginginkan banyak hal. Hampir semua keinginan kita dapat dikabulkan oleh ayah ibu kita, tanpa ragu dan demi kebahagiaan kita saat itu. Lalu kita menjadi anak kecil, orang bilang saat itu nakal-nakalnya anak. Meskipun begitu ayah ibu kita tetap menyayangi kita dengan tulus. Dimana pada saat itu kita mulai diajarkan mengenal lingkungan sekitar diluar rumah. Kita mulai belajar menuntut ilmu dan kita diajarkan bagaimana yang baik dan bagaimana yang buruk. Apa yang benar dan apa yang salah. Mungkin itu sebagai dasar kita untuk menjalani kehidupan diluar rumah, bagaimana kita dapat berbaur dengan lingkungan sekitar dan berbagai isinya. Hingga akhirnya kita mulai mengerti apa arti dari hidup ini disaat kita remaja. Kita sudah dapat berpikir matang. Sedikit banyak kita sudah paham tentang jati diri kita. Dan pada saat ini dan detik ini hingga kita dapat meraih kesuksesan yang dapat membuat kita bangga. Itu semua berkat dari doa ayah ibu kita, memang kita yang berusaha. Tapi tanpa restu dan doa ayah ibu kita, kita tidak akan bisa sampai disini, berdiri tegak disini, dan tersenyum manis disini dengan berbagai keinginan yang telah kita raih. Karena yang terpenting Ridho orang tua adalah Ridho Allah SWT juga. Kita tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa pihak-pihak tersebut meridhai keinginan kita. Ingatlah kita punya orang hebat, tepatnya dua orang hebat. Yaitu ayah dan ibu kita. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita. Baik-baiklah kepada mereka karena kebaikan mereka tidak akan pernah bisa kita balas dengan apapun. Tidak akan pernah dan tidak akan pernah bisa ! camkan itu. Jangan buat dua orang hebat ini sedih dan kecewa karena kita dan menangis karena kita, tapi buatlah mereka menangis karena keberhasilan kita, serta buatlah mereka tersenyum lebar dan bangga melihat kesuksesan kita. Hanya itu kawan ! sulitkah ?? memang sulit. Tapi jika kita punya keinginan yang keras dan tekad yang kuat. InsyaAllah kita bisa dan kita pasti bisa. Balaslah seluruh kebaikan mereka dengan apa yang kita lakukan dalam hidup kita.
“Sungguh saya hanya ingin bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan ayah dan ibu untuk saya yang sangat dan hebat dan luar biasa..”

TERIMA KASIH ATAS SEGALANYA , UNTUK AYAH DAN IBU...