Sabtu, 26 Juli 2014

Kumat, 25 Juli 2014

"Kutipan Ceramah Jum'at"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga berkah dan rahmat senantiasa terlimpah kepada kita semua, hamba-hamba Allah SWT yang selalu mencari jalan menuju kemenangan dan kebahagiaan. Aamiin :)

Ramadhan nampaknya akan benar-benar berakhir. Tersisa satu atau dua hari lagi kita masih tidak tahu. Namun yang pasti Ramadhan akan meninggalkan kita semua. Dan masih belum tahu juga, apakah kita akan kembali bertemu Ramadhan di tahun depan. Hanya Allah SWT yang tahu. Di akhir Ramadhan ini, kita harus melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Banyak orang dewasa kini menganggap bahwa akhir Ramadhan adalah sebuah kebahagiaan. Ya memang tidak salah jika di hari Raya nanti kita memang harus berbahagia. Namun yang dimaksut adalah mengapa di akhir Ramadhan ini kita tidak meningkatkan ibadah serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sudah saya katakan bahwa kita masih belum pasti untuk bertemu Ramadhan tahun depan. Yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang sangat sibuk mempersiapkan diri demi menyambut hari Raya Idul Fitri. Sibuk sendiri dengan hiruk-pikuk gemerlapnya berbelanja, berbenah rumah, bersenang-senang,dll yang membuat kita lupa dengan ibadah kita. Kita harus lihat bagaimana di zaman sahabat nabi. Ketika akan berakhirnya Ramadhan, para sahabat nabi sangat sedih dan takut. Mereka malah meningkatkan amal ibadah mereka di akhir Ramadhan. Semoga kita dapat meniru segala kebaikan yang diajarkan kepada kita. Dan mengapa kita harus bersedih ??

- Karena dengan berakhirnya bulan Ramadhan, akan berakhir pula fadilah atau keutamaan yang ada di bulan Ramadhan.

- Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, sedihlah kita jika kita belum mendapat ampunan dari Allah SWT. Sungguh sangat merugi dan celaka orang-orang yang tidak mendapat ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW pun juga ikut bersedih jika ada umatnya yang tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.

- Dan ada 5 malam yang mustajabah, yaitu

  • Malam Nisyfu Sya'ban
  • Malam awal Rajab
  • Malam Jum'at
  • Malam Idul Fitri
  • Malam Idul Adha
Alhamdulillah, sekian yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Sahrun Mubarok
Al-Muchlisin

Jumat, 25 Juli 2014

Kultum Subuh, 25 Juli 2014

"BULAN TERKABULNYA DOA"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semakin hari semakin dekat dengan akhir Ramadhan, semoga bulan penuh berkah ini memberikan berkah dan rahmatNya kepada kita semua yang beriman kepada Allah SWT. Aamiin :)

Alhamdulillah saya dapat merangkum sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat bagi pengetahuan kita atau dapat kita terapkan sehari-hari. Yaitu tentang Doa.

Doa merupakan suatu ibadah yang secara langsung menghadap dan berinteraksi dengan Allah SWT. Kita dapat mencurahkan segala isi hati kita lewat doa. Karena doa adalah senjata utama bagi kita. Di dalam berdoa, kita dapat meminta segala sesuatu yang kita inginkan kepada Allah SWT. Tapi Allah maha tahu atas segala apa yang kita lakukan dan kita pikirkan. Wallahualam. Namun, ada beberapa waktu jika kita memanjatkan doa yang inshaAllah akan terkabul, yaitu.

- Doa orang berpuasa ketika berbuka puasa. Dalam hal ini tidak hanya puasa wajib saja yang dimaksud, melainkan puasa sunnah pun juga termasuk. Ada hadits yang membuktikannya. Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka  tidaklah tertolak". (HR. Ibnu Majah no.1753)

- Pada malam lailatul qadar, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar jatuhnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan di malam-malam ganjil. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun makaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS Al-Qadr ayat 3-5)

- Pada sepertiga malam, Hadits yang menguatkan adalah Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni. Sungguh sangat beruntung bagi kita yang dapat menegakkan ibadah dan menghadap kepada Allah SWT di sepertiga malam terakhir.

Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :

- Kita berdoa ikhlas karena Allah SWT
- Makanan yang kita makan dan pakaian yang kita pakai adalah halal
- Amar Ma'ruf Nahi Munkar
- Tidak meminta kepada sesuatu yang tidak baik.
- Dll.

Semoga bermanfaat sedikit ilmu yang bisa saya tuliskan. :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Suharmaji
Al-Muchlisin






Kamis, 24 Juli 2014

Kultum Subuh, 24 Juli 2104

"BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR'AN"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Antara sedikit atau banyaknya orang kita tidak tahu. Yaitu orang-orang yang merasakan kesedihan karena bulan yang penuh berkah ini akan berakhir. Dimana banyak sekali kesempatan bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang mempunyai rasa sedih dengan akan berakhirnya Ramadhan ini. Dan di dalam kesedihan kita akan terselip rasa kemenangan yang berujung pada harinya. Yang membuat kita tersenyum dalam pejam mata dan berharap akan memeluk bulan suci tahun depan. Aamiin :)

Alhamdulillah, saya berhasil merangkum apa yang saya dengar dan saya pahami ketika subuh tadi. Sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat dalam kehidupa kita yang sedang bergelut ini. Yakni mengenai bagaimana kita berinteraksi dan lebih mendekatkan diri dengan Al-Qur'an.

1. Tadabbur, yang artinya merenungi. Merupakan suatu kewajiba bagi kita selain membacanya dengan penuh hikmat, kita juga harus merenungi atau memahami isi dan makna yang tertera di dalam Al-Qur'an. Agar kita dapat tahu dan memahami tentang segala ilmu yang tak terbatas di dalamnya yang sangat bermanfaat dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun di akhirat. 

2. Tazakkur, yang artinya mengingat atau mempelajari. Dalam bulan suci ini banyak kita lihat di televisi acara-acara yang mensyiarkan Al-Qur'an. Yaitu para Hafidz Qur'an, para penghafal Al-Qur'an yang usianya masih kecil-kecil dan jauh di bawah kita. Namun mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk mempelajari dan mendalami Al-Qur'an. Kita harus seperti itu juga, tidak ada kata terlambat. 

3. Al-Istihadat, yang maksutnya adalah bagaimana tata cara atau sopan santun kita dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Derajat Al-Qur'an sangatlah tinggi, kita harus menjaga dan merawatnya dengan sangat baik. Ketika kita akan membacanya hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu agar seluruh jiwa dan raga kita suci. Lalu bacalah ta'awudz dan kemudian bacalah basmalah.

4. Al-Ijtimak wal inshof, yang mempnuyai arti menyimak atau mendengarkan. Sebagaimana sering kita dengar ayat Allah dalam Al-Qur'an, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapat rahmat"  yang terdapat dalam surat Al-A'raf ayat 204. Tentunya kita semua ingin mendapatkan rahmatNya, maka kita harus mendengarkan dengan baik dan memperhatikan dengan tenang.

5. Tartiil, Ketika kita membaca Al-Qur'an kita harus membacanya dengan pelan-pelan, tidak tergesa-gesa dan penuh penghayatan. Karena jika kita membaca dengan tergesa-gesa dan cenderung menimbulkan kesalahan membaca, maka maknanya sudah berubah walau satu huruf.

6. Kembali kepada yang berilmu, maksutnya adalah ketika kita membaca da mempelajari Al-Qur'an kita harus tetap istiqomah untuk mempelajarinya serta membacanya dan tetap belajar kepada guru-guru kita tentang Al-Qur'an beserta isi dan kandungannya. 

Alhamdulillah, setelah saya dengarkan sebuah kultum dari muwajih pagi tadi. apa yang dapat saya tuliskan dan saya sampaikan ini bermanfaat bagi saya secara pribadi dan bagi seluruh saudaraku pada umumnya di kehidupan sehari-hari kita. :)

Sekian. Ihdinasshiraatal Mustaqiim.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Zainul Malik
Al-Muchlisin

Rabu, 23 Juli 2014

Kultum Subuh, 23 Juli 2014

"KEUTAMAAN QIYAMULLAIL"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Kian dekat menuju hari kemenangan yang sungguh luar biasa nikmatnya. Segenap keberkahan dan kerahmatan yang disuratkan dalam kitab suciMu. Mejadikan kami hamba-hambaMu yang selalu mencari kemenangan itu. Semoga kami mendapatkannya. Aamiin :)

Sudah pasti Allah SWT sangat menyukai hamba-hambanya yang menegakkan salat di tengah malam. Ia mampu bangun dari tidurnya yang nyenyak demi menghadap kepada Allah SWT dan mengharap Ridha-Nya. Namun hanya orang-orang tertentu yang bisa menegakkan QiyamulLail. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang mempunyai keinginan kuat dan memahami makna QiyamulLail. Sungguh sangat beruntung orang-orang yang mampu menegakkan QiymaulLail dalam hidupnya.


Berikut adalah beberapa Keutamaan QiyamulLail :

- Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS.Al-Isra-79)

- QiyamulLail adalah salat sunnah yang paling utama setelah salat fardhu. Dari Abu Hurairah ra beliau berkata, telah bersabda Rasululllah SAW : "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah, Muharram. Dan seutama-utama salat setelah salat wajib adalah salat malam (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasaa'i dan Ibnu Khuzaimah)

- Supaya bisa bangun malam dan melaksanakan ibadah malam, berdoalah sebelum tidur seperti Rasulullah SAW yaitu baca doa sebelum tidur, lalu ayat kursi, kemudian baca surat al-ikhlas, al-falaq, dan an-naas. Karena manusia yang bangunnya telat ialah dikarenakan telinganya dikencingi oleh syetan. Naudzubillah..

- Orang-orang yang menegakkan QiyamulLail akan dibukakan pintu surga oleh Allah SWT. Sebagaimana yang tersurat dalam QS.Adz-Zaariyat ayat 15-18. "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, bahkan dahulu mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

Tentunya masih banyak keutamaan-keutamaan yang lainnya. Semoga kita semua sadar betapa terbukanya Allah SWT kepada kita semua. Tentang bagaimana kita mencintai AgamaNya dan Menjalakan sepenuh hati apa yang diperintahkanNya. Subhanallah..

Semoga bermanfaat :)
Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust.Marwanta
Al-Muchlisin

Selasa, 22 Juli 2014

Kultum Subuh, 22 Juli 2014

"KEUTAMAAN SEDEKAH"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Berikanlah rahmat dan berkah RamadhanMu bagi kami Ya Allah .. Aamiin.
Itulah doa kami selalu di bulan suci ini :)

Alhamdulillah sudah memasuki puasa yang ke 25. Kali ini tema kultum yaitu tentang keutamaan bersedekah. Tetapi sebelum saya jabarkan, kembali lagi saya mengingatkan akan sedekah wajib di bulan suci ini. Yaitu zakat fitrah. Zakat yang senantiasa kita tunaikan setiap tahun di bulan Ramadhan dengan beras sebanyak 2,5kg pada umumnya. Namun dengan tujuan berhati-hati sebaiknya dilebihkan saja, agar tidak kurang. Karena kalau kurang zakat kita akan tidak sah. Semoga kita semua dapat berzakat fitrah dengan lancar dan diterima Allah SWT. Aamiin..

Selanjutnya beberapa keutamaan dalam bersedekah, yakni :

- Sedekah akan menghindarkan kita dari mati yang jelek (Su'ul Khotimah)
- Sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi akan meredam kemurkaan Allah SWT, serta menghindari sifat sombong atau ingin dipuji. 
- Sedekah dengan terang-terangan pun bukan tidak boleh. Boleh saja. Asal denga niatan yang baik.

Semoga ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin :)
Sekian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. A.Fauzi
Al-Muchlisin

Senin, 21 Juli 2014

Kultum Subuh, 21 Juli 2014

"TINGKATKAN SELAGI BELUM USAI"

Assalamualaikum Wr.Wb.
Semoga rahmat dan berkah akan senantiasa melimpahi kita semua di akhir Ramadhan ini, Aamiin :)

Alhamdulillah, saya masih berhasil untuk mengambil sedikit ilmu yang inshaAllah akan bermanfaat bagi saya pribadi dan bagi saudaraku semuanya pada umumnya.

Kita semua sudah memasuki akhir Ramadhan. Terhitung kurang enam atau tujuh hari lagi. Dengan semakin dekatnya kita menuju kemenangan, akan semakin berat pula godaan yang akan menimpa kita. Untuk itu di kesempatan yang singkat ini, ada dua hal yang akan saya (muwajih) sampaikan. Yakni,

Yang pertama, marilah kita tingkatkan dan kita istiqomahkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena bulan Ramadhan belum sama sekali usai. Kita harus tinggalkan persepsi-persepsi yang kurang baik. Ada sebagian orang-orang yang sudah melupakan Ramadhan atau puasanya, dan lebih terfokus pada hari raya atau lebarannya. Seperti persiapan mudik, berbenah rumah, belanja sana-sini,dll. Hal-hal tersebut harus kita sampingkan dahulu. Agar hal-hal tersebut tidak mengganggu kita dalam menjalankan ibadah secara maksimal dan istiqomah kepada Allah SWT. Ingatlah, belum tentu tahun depan kita dapat merasakan gemerlapnya bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, kita harus maksimalkan ibadah kita kepada Allah SWT dan kita dapat istiqomah menjalankan ibadah tersebut.

Yang kedua adalah dengan semakin dekatnya kita dengan hari raya masih ada satu kewajiban yang harus kita penuhi. Yaitu menunaikan zakat fitrah. Wajib bagi kita seluruh umat muslim untuk berzakat. Mulai dari bayi hingga kakek-nenek semuanya wajib berzakat. Karena jika kita belum berzakat, maka pahala kita selama di bulan suci ini masih tergantung antara langit dan bumi. Untuk itu, mari kita tebus pahala dan amalan kita di bulan suci ini dengan berzakat fitrah dan disalurkan kepada yang berhak.

Alhamdulillah, mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan di blog saya ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

sumber :
Ust. Munir Ikhwan
Al-Muchlisin

Minggu, 20 Juli 2014

Kultum Subuh, 20 Juli 2014

KETIKA DIINGATKAN OLEH PENGINGAT”

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga di bulan yang suci ini berkah dan rahmat selalu terlimpah kepada kita semua, Aamiin J
Untuk kultum subuh di minggu pagi ini, Alhamdulillah saya berhasil merangkum sedikit ilmu yang inshaAllah nantinya akan sangat berguna bagi kita semua.

Sudah tidak terasa kita sudah berada di dalam sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadhan ini. Jangan pernah berhenti untuk bersyukur atas nikmat karunia yang telah diberikan Allah SWT. Termasuk merasakan gemerlapnya bulan suci Ramadhan tahun ini. Tetapi, belum tentu kita dapat merasakan bulan suci Ramadhan di tahun depan. Karena kita semua tidak tahu kapan waktu kita untuk kembali menghadap Sang Khalik. Pernah pada suatu waktu, terjadi pertemuan dan percakapan antara Nabi Yakub A.S dengan Malaikat Izrail.

Nabi                    : Untuk apa kau datang kemari wahai Malaikat Izrail ? Apa kau akan mencabut nyawaku saat ini juga ? Atau esok ?

Malaikat              :Tidak wahai Nabi, aku tidak akan mencabut nyawamu saat ini atau esok.

Nabi                      : Lantas untuk apa kau datang kepadaku ?

Malaikat              : Aku datang kepadamu hanya untuk berkunjung dan bersilaturahmi kepadamu wahai Nabi Yakub A.S.

Nabi                      :Kalau begitu, aku ingin berpesan kepadamu wahai Malaikat Izrail. Kabarkalah kepadaku kapan engkau akan mencabut nyawaku. Sehingga aku dapat bersiap-siap untuk menghadap Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu, Malaikat Izrail kembali mendatangi Nabi Yakub A.S.

Nabi                      : Wahai Malaikat, apakah kau datang untuk memberitahuku kapan kau aka mencabut nyawaku ?

Malaikat              : Tidak Nabi, aku datang bukan untuk memberitahu kapan akan waktumu. Melaiankan aku kemari untuk mencabut nyawamu saat ini juga.

Nabi                      : Bukankah dulu aku berpesan kepadamu untuk memberitahuku kapan kau akan mencabut nyawaku ?

Malaikat              : Sadarlah wahai Nabi dan umat manusia. Telah ada suatu pertanda bagimu ( Rambut beruban, Gigi yang bergerak (obane untu), Kulit yang menyusut (kulit susut))

Kita semua tidak akan tahu kapan tibanya waktu kita. Kita sebagai manusia hanya dapat berdoa dan berdoa kepada Allah SWT. Sesungguhnya doa adalah kepala dari suatu ibadah. Meskipun ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa kita tidak perlu berdoa, Allah SWT sudah tahu apa yang kita minta. Tetapi, sesungguhnya hanya doa lah yang bisa merubah catatan kita. Allah SWT juga pernah berfirman “udh’uni astajiblakuum”  yang artinya “berdoalah kepadaku, maka akan kukabulkan”.

Cukup sekian apa yang dapat saya bagikan. Sekali lagi, semoga dapat bermanfaat bagi saya pribadi khusunya dan kepada saudaraku semuanya pada umumnya. Aamiin J
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Luthfi

Al-Muchlisin

Sabtu, 19 Juli 2014

Kultum Subuh, 19 Juli 2014

"SALAT BERJAMAAH"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Semoga Berkah dan Rahmat selalu tercurah kepada kita semua, hamba-hambaNya yang selalu mengharap kebenaran dan kemenangan di jalanNya. Aamiin :)

Dalam rangkuman saya pada kultum hari ini cukup tidak lengkap, hehe ..
Karena sangat banyak hadits-hadits yang dibacakan oleh muwajih, sehingga saya cukup bingung untuk menelaahnya. Tetapi alhamdulillah saya dapat mengambil beberapa point penting yang inshaAllah aka bermanfaat bagi kita semua, yakni :

- Allah sangat menyukai tujuh golongan, salah satu diantaranya adalah orang-orang yang hatinya terikat dengan masjid.

- Jika kamu pergi ke masjid, berlomba-lombalah untuk mengumandangkan adzan, lalu salatlah berjamaah dan berada di barisan shaf yang terdepan.

- Satu langkah kakimu berjala menuju masjid, Allah SWT akan berikan 10 pahala kebaikan.

- Semakin jauh rumahmu dari masjid, semakin besar pula pahalanya.

Maka dari itu, marilah kita salat berjamaah di masjid. Janganlah ada ragu akan balasanNya.
Semoga bermanfaat bagi saya secara pribadi dan pada kalian semua para sahabat dan saudaraku pada umumnya. Aamiin :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.


sumber :
Ust. Adhim
Al-Muchlisin

Kumat, 18 juli 2014

Kumat (Kutipan Jumat)

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam iman islam terindah bagi semua sudaraku J
Alhamdulillah, seraya mendengar seruan sang khotbah. Saya dapat mengkutip sedikit ilmu yang inshaAllah akan sangat berguna bagi kita semua. Tentunya kita sudah mengetahui tentang hal ini. Maka berhati-hatilah, karena di akhirat nanti :

- Matamu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu lihat.
- Hidungmu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu hirup atau kamu bau.
- Telingamu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu dengar.
-Mulutmu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu ucapkan.
- Tangan dan Kakimu akan bersaksi dan berbicara di hadapan Allah SWT tentang apa saja yang telah kamu perbuat dengan tangan dan kakimu.
- Dan hatimu juga akan menjadi saksi di hadapan Allah atas semua yang telah kamu lakukan.

Semoga dengan catatan di atas, kita dapat menjadi manusia yang selalu taat menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya. Serta kita dapat menjadi manusia yang lebih berhati-hati dalam bertindak.

Satu kutipan lagi yang dapat saya ambil adalah tentang Surganya Allah SWT yang merindukan empat golongan, yakni :
- Orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an dengan istiqomah. Apalagi mempelajari isi dan kandungannya.
- Orang yang selalu membantu terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
- Orang yang selalu menjaga lisannya dengan baik.
- Dan orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Semoga kita termasuk ke dalam empat golongan tersebut.

Dan semoga dua kutipan di atas dapat bermanfaat bagi saya secara pribadi dan bagi kalian saudaraku pada umumnya. Aammin Ya Rabbal ‘Alalamin..

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust.H.Abd.Rahman

Al-Muchlisin

Kultum Subuh, 18 Juli 2014

"Agar Al-Qur’an dapat menjadi syafa’at (pertolongan) bagi kita ketika di akhirat nanti"

Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat menjalani 10 hari terakhir menuju kemenangan yaa J
Ya, memang sudah dijelasan ketika kultum kemarin. Tema hari ini memang tidak jauh berbeda dari tema kemarin. Yakni tentang Al-Qur’an. Kutipan kemarin mengatakan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an bagaikan bauh yang harum baunya dan lezat rasanya. Sedangkan orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an bagaikan buah yang busuk dan tidak sedap.
Dan kutipan untuk hari ini juga tentang Al-Qur’an. Sesungguhnya kita semua sangat ingin agar kita selamat di akhirat nanti. Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW, beliau berkata :

“Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi syafa’at bagimu di akhirat kelak. Puasa akan berkata “Ya Rabb, orang-orang yang berpuasa telah menahan lapar dan nafsu, maka berilah mereka syafa’at karenaku”, dan Al-Qur’an pun juga berkata “Ya Rabb, orang-orang yang membacaku sudah merelakan untuk tidak tidur pada malam hari, maka berilah mereka syafa’at karenaku””. (HR.Ahmad)
Namun tidak mudah bagi kita untuk mendapat syafa’at dari Al-Qur’an. Ada dua syarat yang harus kita lakukan agar mendapatkan syafa’at tersebut. Yaitu dua syarat tersebut kita harus menghindari atau tidak melakukan dua sifat atau sikap yag tidak disukai Allah SWT. Yaitu Al-hajru dan Al-Harju.

- Al-Hajru, dapat diartikan merupakan sifat atau sikap yang cenderung lalai. Ketika dibacakan ayat suci Al-Qur’an, dia tidak mendengarkan, mengimani, atau menyimaknya dengan baik, melainkan dia sibuk sendiri dengan urusan atau kegiatannya.

- Al-Harju, dapat diartikan sebagai sifat atau sikap yang membenci atau kebatilan. Seperti orang-orang pribumi kini. Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah budaya Arab. Jadi tidak untuk dibudayakan selain di negara Arab. Dan mereka juga mengatakan Al-Qur’an juga butuh revisi atau pembaharuan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman modern kini. Mereka juga mengatakan bahwa orang yang berhijab (muslimah) adalah orang-orang yang kuno.
Naudzubillahimindzalik..

Nah itu tadi adalah rangkuman kultum subuh pagi tadi. Semoga apa yang telah saya sampaikan disini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan tetap ingat, bahwa kita selamanya akan terus belajar dan belajar. Jadi intinya, saat ini kita sama-sama belajar J

Semoga kita mampu melakukan kedua syarat tersebut. Agar kita mendapatka syafa’at dari Al-Qur’an. Kita harus tetap mencintai dan menjunjung tinggi kitab Al-Qur’an. Semoga berkah dan rahmat senantiasa tercurah kepada kita semua. Aamiin..

Wassalamualaikum Wr.Wb.


sumber :
Ust. Suharmaji
Al-Muchlisin

Kamis, 17 Juli 2014

Kultum Subuh, 17 Juli 2014

PUASA DAN ETOS KERJA


Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo sahabatku .. Bagaimana puasa kamu hari ini ? 
Semoga kita tetap berada di jalur lurus menuju jalan kemenangan dariNya. Aamiin :)

Kali ini saya sudah merangkum sedikit ilmu tapi kemungkinan sangat bermanfaat bagi kita semua. Tema kultum hari ini adalah tentang puasa dan etos kerja.
Di bulan suci ini, kita wajib untuk melaksanakan puasa. Dan sebagai manusia, kita juga mempunyai kewajiban yang lainnya yakni bekerja atau melakukan suatu hal. Jadi bukan suatu alasan bagi kita dengan berpuasa kita bisa bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa. Atau dengan kita mempunyai suatu pekerjaan kita mengambil langkah untuk tidak berpuasa. Sungguh sangat merugi jika seperti itu. Seharusnya puasa di bulan suci ini dapat kita jadikan sebagai motivasi atau penyemangat ketika bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan menyelaraskan antara puasa dan bekerja, inshaAllah hari-hari kita akan mudah untuk kita lalui. Ada beberapa motivasi bekerja di bulan puasa ini.

- Menyelaraskan hubungan antara kita (manusia) kepada Allah SWT. "Innamal a'mallu binniat". Segala sesuatu yang kita kerjakan dilihat dari niat kita. Jika niat kita salah atau melenceng dan tidak karena Allah SWT, sangatlah rugi bagi kita. Karena segala sesuatunya harus kita kembalikan kepada Allah SWT. Dalam bekerja atau melakukan suatu hal kita niatkan hanya untuk ibadah kepada Allah SWT. InshaAllah nantinya kita akan mendapat balasan yang setimpal. Aamiin..

- Menyelaraskan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Pentingnya berkomunikasi dan bersilaturahmi akan sangat berdampak pada kondisi mental atau tubuh kita. Selain itu, dengan berkomunikasi dan bersilaturahmi dalam bekerja akan semakin mempererat tali persaudaraan antar umat manusia.

- Menumbuhkan sikap toleransi tinggi dan saling menghargai perbedaan yang ada. Antara agama dengan agama, atau suatu golongan tertentu.

- Melahirkan manusia yang melakukan hal-hal yang bersifat halal. Sudah wajib hukumnya bagi kita untuk bekerja dengan yang halal. Akan dapat mengontrol diri kita agar selalu berada di jalan kebenaran.

Yaah, itulah sedikit ilmu yang saya dapat ketika kultum subuh pagi tadi. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. 

Memang berbeda itu indah, tetapi alangkah lebih indah jika perbedaan itu dapat kita samakan. :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Zainul Malik
Al-Muchlisin

Rabu, 16 Juli 2014

Kultum Subuh, 16 Juli 2014


Assalamualaikum Wr.Wb :)
Bagaimana kabarnya saudaraku ? 
Semoga berkah dan rahmat Allah SWT senantiasa terlimpahkan pada kita serta tak henti-heninya kita meneladani sifat, sikap, dan perilaku nabi kita Nabi Muhammad SAW. Aamiin..


Pada kesempatan kali ini, lagi-lagi saya ingin berbagi sedikit llmu yang penting bagi kita. Di bulan Ramadhan ini sering kita melakukan ibadah-ibadah yang berbeda dari hari-hari biasa. Seperti salat tarawih, salat witir, tadarus Qur'an, dan masih banyak yang lainnya. 

Namun yang lebih khusus atau yang lebih sering kita jumpai adalah ramadhan ketika pada malam hari. Yang membedakan dengan malam-malam diluar Ramadhan adalah rutin kita dengarkan orang membaca Al-Qur'an di Masjid atau Musala. Atau lebih familiar denga kita adalah Tadarusan. Sudah wajib hukumnya bagi kita sebagai umat muslim untuk membaca dan mengamalkan Al-Qur'an.

Terlebih di bulan yang penuh berkah dan rahmat ini. Sangat disayangkan jika kita lalai dalam beribadah, khususnya membaca kitab suci Al-Qur'an. Ada beberapa keutamaan-keutamaan bagi orang yang membaca Al-Qur'an. Yakni :

- Orang yang membaca Al-Qur'an akan mendapat syafaat atau pertolongan di hari akhir nanti.
- Orang yang tidak lancar membaca Al-Qur'an tetapi tidak putus asa untuk terus belajar, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
- Orang yang membaca Al-Qur'an akan dikumpulkan dengan malaikat-malaikat Allah di hari akhir atau di akhirat.
- Orang yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah jeruk yang harum baunya. 

Ya, sampaikanlah walau satu ayat. Semoga apa yang kutuliskan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Karena dalam tahap sekarang ini, kita masih sama-sama belajar. Ayo sahabatku, mulai saat ini mari kita membaca Al-Qur'an dengan istiqomah. Jangan ragukan pahala atau kebaikan yang akan kita dapat nantinya. Satu huruf hijaiyah saja pahalanya dilipatgandakan 10x, bagaimana kalau kita membaca satu ayat ? satu 'ain ? satu juz ? atau bahkan mengkhatamkan Al-Qur'an ? Subhanallah ... Sungguh nikmat rasanya. 

Sekian yang dapat daku sampaikan :)

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sumber :
Ust. Marwanta
Al-Muchlisin



Selasa, 15 Juli 2014

Kultum Subuh, 15 Juli 2014


Assalamualaikum Wr.Wb. :)
Selamat pagi wahai saudaraku dan sahabatku semuanya.

Kultum Subuh kali ini akan menjelaskan salah satu sabda Rasulullah Muhammad SAW mengenai tiga amalan yang akan memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak.

Amalan yang pertama yaitu dzikrullah, berdzikir kepada Allah SWT. Terlebih lagi saat di bulan Ramadhan ini, kita dianjurkan untuk giat berdzikir kepada Sang Khalik. Bagaimana sih wujud dzikir kepada Allah ? Berdzikir bentuknya ada berbagai macam. Seperti membaca kalimat-kalimat tauhid dengan membaca kalimat tasbih, tahmid, atau tahlil. Membaca Al-Qur'an pun juga termasuk dzikir serta bershalawat. Tinggal kita memilih saja bagaimana cara kita untuk berdzikir kepada Allah SWT.

Amalan yang kedua yaitu melapangkan saudara kita dengan harta benda yang kita miliki. Untuk di bulan suci ini bisa kita aplikasikan dengan menunaikan zakat. Selain itu, kita juga dapat melapangkan saudara kita dengan benda-benda, seperti pakaian, alat-alat rumah tangga, dll. Jika melihat dari kata harta, kita juga bisa membantu saudara-saudara kita dengan uang lebih yang kita miliki.

Amalan yang ketiga atau yang terakhir yaitu siap membantu dan melapangkan orang-orang fakir dengan jiwa kita. Tentunya yang dimaksut orang fakir adalah orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kita. Dengan harta maupun hati atau jiwa kita. Sebagai contoh, jika kita akan bersedekah dengan raut wajah yang cemberut atau datar saja hal tersebut cenderung menunjukkan jika kita kurang ikhlas dalam bersedekah. Nah, lebih baiknya jika kita tersenyum dengan wajah sumringah ketika aka bersedekah. Dengan begitu, orang yang menerima sedekah kita pun ikut senang. Itulah yang disebut siap membantu dengan jiwa. Karena senyum kita adalah ibadah bagi kita.

Itulah tiga amalan yang akan membantu kita di akhirat nanti sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW. Semoga bermanfaat ya saudaraku dan sahabatku. 
Wassalamualaikum, Wr.Wb. :)



Sumber :
Ust.A.Fauzi
Al-Muchlisn