Selasa, 25 Maret 2014

"Semi Fajar"

terlelap dalam sayupan lantunan
yang menyadarkan sebuah arti kedamaian
disampingmu kawan
ketika mataku terdesak oleh debu rindu
tergoyah dalam bisik jangkrik
saat itu ku mulai lagi menanti

gairah tubuh kembali berontak
berjalan..
dalam heningnya sepi
dan berisiknya kicauan semi fajar
masih tersisa sedikit angin malam sedikit menusuk
beberapa ribu tahun berlalu
kulangkahkan kembali jemari jemari bawahku
tak ratusan dan tak ribuan langkah
kali ini seluruh tubuhku bergejolak
merasakan indah nikmat milikmu
tapi ini semi fajar
hanya satu yang mampu membuatku berhenti
leher seketika menatap ke atas
seluruhnya hitam, gelap, tak berujung
tapi ..
betapa indahnya milikmu ini
istimewa ..
dua benda berpancar terang
mengusik senyuman dalam jiwa
menggairahkan otak penuh terjal
pancaran itu menakjubkan
lambang sebuah kebersamaan
nikmatnya kesetiaan
saling memancar demi kebahagiaan
ya, itulah induk dan anak semi fajar

"Purnama Semi Fajar"

Tak cukup kalah pancaran sinarmu
Menghiasi dinding-dinding cembung melekuk indah
Mengirim pesan asa dalam lantunan
Duduk manis bersimpuh dan terpejam
Meresap dengan syahdu di dalam jiwa
Menggapai angan yang tersimpan
Menerjang harapan yang ada di depan mata
Hanya berjuta orang dapatkan rasanya
Begitu besar karuniaMu
Sungguh indah nikmatMu
Syukur, syukur, syukur

"Puisi dan Lagu Yang Terpejam"

"Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjukmu
Satu nama teman setia
Naluriku berkata
Di penantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Pemenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu"

Apakah istikharahku sampai disini saja ? 
Setelah aku meihat hal yang membuatku bertanya-tanya
Hingga tak kuasa menahan rasa
Karena kalian adalah berlian yang penuh semangat membara